 |
| ilmuonline.net |
Punya buku adalah impian hampir setiap orang apalagi penulis pemula. Nah, yang menjadi pertanyaan, kenapa sih untuk mencetak buku susah banget. Apalagi ke penerbit mayor yang seleksinya maha ketat?!
Sebenarnya nyetak buku itu, mudah banget! Kalo punya duit tinggal pergi ke penerbit indie atau percetakan. Tapi, kan biayanya gak murah, Kak. Okelah, kalo self publishing bisa lebih murah, loh. Artinya, ngedit sendiri tanpa dicek dan ricek editor, ngedesain cover sendiri, dan ngelayout sendiri. Urusan nyetak menyetak, ISBN, biarkan diurus penerbit. Nah ini nih lebih murah!
Kalo misalnya hanya punya skill nulis. Terus mau terbitin ke indie bisa juga, sayangnya biaya yang dikeluarkan juga lumayan, untuk mendapatkan buku yang layak, tentu kita gak mau kan memberikan buku ecek2 kepada pembaca.
Nah, kenapa biayanya lumayan? Untuk Penerbit Indie sendiri, ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan semisal fee untuk editor, lay outer, si desainer cover, cetak buku buat perpusnas, dan biaya-biaya lainnya. Nah, inilah yang harus dibayarkan untuk penulis jika menginginkan buku yang berkualitas dan ingin terbit. Ada harga ada rupa!
Terus kalo mau GRATIS buat nyetak gimana caranya?
Ya, ikut saja lomba-lomba terbit gratis, sekarang ini banyak banget, penerbit yang bersliweran dengan hadiah naskah terbit gratis dan tentunya royalti. Jadi, kita tidak mengeluarkan sepeserpun biaya untuk naik cetak. Atau juga bisa menulis di platform, nah ... kalo viewer kita banyak, otomatis penerbit manapun bakal minang naskah kita, dijamin kok!
Atau gini, ada kok penerbit indie semi mayor yang menerbitkan gratis naskah kita, dengan catatan naskah kita layak terbit, jauh dari typo, plot hole, sesuai pasar, menjual, dan punya nilai plus, misal judulnya menarik unik, isi ceritanya bagus, karakaternya, hingga gaya ceritanya, dll.
Comments
Post a Comment